Senin, 09 Agustus 2010
Rabu, 04 Agustus 2010
_Artikel Ilmiah_ Perancangan Sistem Informasi
IT Governance
ABSTRAKSI
Kemajuan Teknologi Informasi yang mengalami perkembangan dari tahun ke tahun menunutut kita untuk selalu melangkah maju dan mengikuti perkembangan tersebut.
Namun pada saat ini permasalahan yang dihadapi adalah “IT Governance”, Maka diciptakanlah sebuah hasil Artikel ilmiah ini yang diharapkan akan menjadi media informasi yang berguna dan bermanfaat bagi Perguruan Tinggi, khususnya Perguruan Tinggi Raharja.
Kata kunci : IT G overnance, Perguruan Tinggi
PENDAHULUAN
Artikel Ilmiah yang penulis susun berikut ini menjelaskan tentang suatu IT governance diartikan sebagai struktur dari hubungan dan proses yang mengarahkan dan mengatur organisasi dalam rangka mencapai tujuannya dengan memberikan nilai tambah dari pemanfaatan teknologi informasi sambil menyeimbangkan risiko dibandingkan dengan hasil yang diberikan oleh teknologi informasi dan prosesnya.
Penulis menyadari bahwa Artikel Ilmiah ini belum merupakan Artikel ilmiah yang masih jauh dari sempurna, oleh karena itu tidak menutup kemungkinan isinya masih terdapat berbagai kekurangan dan kelemahan, hal tersebut disebabkan oleh pengetahuan dan pengalaman penulis yang masih terbatas.
Oleh karena itu, penulis menerima saran dan kritik yang membangun agar dikemudian hari penulis dapat menyusun suatu Artikel Ilmiah ini dengan lebih baik lagi, Amin.
Tangerang, Juli 2010
Penulis,
Tika Ratmawati
RUANG LINGKUP
PEMBAHASAN
IT governance merupakan usaha mensinergikan peran IT dan governance dalam mencapai sasaran dan tujuan organisasi. IT fokus kepada teknologi sementara governance fokus kepada tata kelola. Karenanya definisi governance pada tatanan IT governance adalah sebagai suatu kumpulan manajemen, perencanaan dan laporan kinerja, dan tinjauan proses-proses yang berhubungan dengan keputusan yang benar dan tepat, menetapkan kontrol, dan pengukuran kinerja diatas kunci penanam modal, pelayanan operasional, pengiriman dan meng-otorisasi perubahan peluang baru atau pemenuhannya sesuai peraturan, hukum dan kebijakan-kebijakan. Tata kelola menyusun, membentuk dan menjelaskan kekeliruan atau kesalahan, pertanggung jawaban dan keputusan yang tepat. IT governance merupakan tanggung jawab dari Dewan Direktur dan Manajemen Eksekutif. IT governance adalah suatu bagian utuh dari tata kelola perusahaan dan terdiri dari pimpinan dan struktur organisasi dan proses-proses yang menjamin keberlanjutan IT organisasi mengembangkan dan memperluas strategi dan tujuan organisasi. Dengan demikian IT governance dapat didefinisikan sebagai ?keputusan yang benar dan dalam bingkai yang bisa di minta pertanggung-jawaban untuk mendorong keinginan dan kebiasaan penggunaan teknologi informasi? [1]. IT governance dapat juga dipahami sebagai landasan kerja yang mengukur dan memutuskan teknologi informasi dengan mempertimbangkan maksud, tujuan, dan sasaran bisnis perusahaan. Definisi tersebut sejalan dengan elemen pokok IT governance yang terdiri dari: 1. Manajemen kinerja (Peformance Management), 2. Manajemen Resiko (Risk Management), 3. Manajemen Investasi (Inverment Management), dan 4. Penjajaran Bisnis
2. Prinsip IT Governance
Berikut adalah sepuluh Prinsip IT Governance untuk memberikan gambaran kepada para pemimpin:
1.Desain aktif governance
Patching terhadap masalah yang timbul merupakan taktik defensif untuk membatasi peluang dampak strategis penerapan IT. Karen a manajemen harus aktif merancang IT Governance untuk mencapai tujuan. Merancang IT Governance secara aktif harus melibatkan para eksekutif senior yang memimpin dan dukungannya terhadap proses.
2.Mengetahui kapan harus mendesain ulang
Meninjau kembali seluruh struktur governance. Harus semua individu mempelajari peran dan struktur hubungan yang baru. Tetapi hal ini membutuhkan waktu.
3.Melibatkan para manajer senior
Manajer senior lain juga harus berpatisipasi dalam komite, proses persetujuan, dan penilaian kinerja.
4.Membuat pilihan
IT Governance tidak mungkin diciptakan untuk dapat memenuhi setiap tujuan, tetapi governance dapat dan harus menyemproti tujuan yang saling bertentangan dan mencari titik temunya.
5.Memperjelas proses penanganan pengecualian
Dalam IT, pengecualian artinya menantang status quo, khususnya arsitektur IT dan infrastruktur. Beberapa permintaan bersifat pengecualian, dan tidak sesuai prosedur. Namun sebagian besar dari hasrat yang tinggi untuk memenuhi kebutuhan bisnis. Dan dalam perubahan ke arsitektur IT bisa bermanfaat bagi seluruh perusahaan.
6.Memberikan Insentif ynag tepat
IT Governance kurang efektif bila insentif dan sistem penghargaan yang diberikan tidak selaras dengan tujuan organisasi. IT Governance dirancang untuk mendorong sinergi antar unit bisnis otonomi atau beberapa kombinasi, insentif dari eksekutif juga harus selaras. Jika IT Governance telah dirancang dengan baik, namun tidak seefektif seperti yang diharapkan, salah satu penyebabnya adalah insentif yang tidak tepat.
7.Tetapkan kepemilikan dan akuntabilitas untuk IT Governance
IT Governance harus memiliki ownership dan penanggung jawab. Dewan direktur dan bertanggung jawab atas kinerja IT Governance dengan beberapa sistem pengukuran keberhasilan yang jelas.
8.Desain Governance pada berbagai tingkat organisasi
Organisasi dengan fungsi IT Tterpisah di divisi, unit bisnis, atau geografis tetapi tetap dapat terhubung dengan lapisan IT Governance.
9.Menyediakan transparasi dan pendidikan
Organisasi yang lebih transparasi dalam proses governance, akan semakin percaya diri dalam governance.
10.Melaksanakan mekanisme umum pada enam kunci aset IT Governance
Menciptakan sinergi dengan mempertimbangkan beberapa aset, yaitu:
1.Sumber daya manusia
2.Manusia
3.Keuangan
4.Fisik
5.Intelektual property
6.Informasi dan infrastruktur, dan
7.keterhubungan
kinerja (Peformance Management), 2. Manajemen Resiko (Risk Management), 3. Manajemen Investasi (Inverment Management), dan 4. Penjajaran Bisnis
2. Prinsip IT Governance
Berikut adalah sepuluh Prinsip IT Governance untuk memberikan gambaran kepada para pemimpin:
1. Desain aktif governance
Patching terhadap masalah yang timbul merupakan taktik defensif untuk membatasi peluang dampak strategis penerapan IT. Karen a manajemen harus aktif merancang IT Governance untuk mencapai tujuan. Merancang IT Governance secara aktif harus melibatkan para eksekutif senior yang memimpin dan dukungannya terhadap proses.
2. Mengetahui kapan harus mendesain ulang
Meninjau kembali seluruh struktur governance. Harus semua individu mempelajari peran dan struktur hubungan yang baru. Tetapi hal ini membutuhkan waktu.
3. Melibatkan para manajer senior
Manajer senior lain juga harus berpatisipasi dalam komite, proses persetujuan, dan penilaian kinerja.
4. Membuat pilihan
IT Governance tidak mungkin diciptakan untuk dapat memenuhi setiap tujuan, tetapi governance dapat dan harus menyemproti tujuan yang saling bertentangan dan mencari titik temunya.
5. Memperjelas proses penanganan pengecualian
Dalam IT, pengecualian artinya menantang status quo, khususnya arsitektur IT dan infrastruktur. Beberapa permintaan bersifat pengecualian, dan tidak sesuai prosedur. Namun sebagian besar dari hasrat yang tinggi untuk memenuhi kebutuhan bisnis. Dan dalam perubahan ke arsitektur IT bisa bermanfaat bagi seluruh perusahaan.
6. Memberikan Insentif ynag tepat
IT Governance kurang efektif bila insentif dan sistem penghargaan yang diberikan tidak selaras dengan tujuan organisasi. IT Governance dirancang untuk mendorong sinergi antar unit bisnis otonomi atau beberapa kombinasi, insentif dari eksekutif juga harus selaras. Jika IT Governance telah dirancang dengan baik, namun tidak seefektif seperti yang diharapkan, salah satu penyebabnya adalah insentif yang tidak tepat.
7. Tetapkan kepemilikan dan akuntabilitas untuk IT Governance
IT Governance harus memiliki ownership dan penanggung jawab. Dewan direktur dan bertanggung jawab atas kinerja IT Governance dengan beberapa sistem pengukuran keberhasilan yang jelas.
8. Desain Governance pada berbagai tingkat organisasi
Organisasi dengan fungsi IT Tterpisah di divisi, unit bisnis, atau geografis tetapi tetap dapat terhubung dengan lapisan IT Governance.
9. Menyediakan transparasi dan pendidikan
Organisasi yang lebih transparasi dalam proses governance, akan semakin percaya diri dalam governance.
10. Melaksanakan mekanisme umum pada enam kunci aset IT Governance
Menciptakan sinergi dengan mempertimbangkan beberapa aset, yaitu:
1. Sumber daya manusia
2. Manusia
3. Keuangan
4. Fisik
5. Intelektual property
6. Informasi dan infrastruktur, dan
7. keterhubungan
2. Prinsip IT Governance
Berikut adalah sepuluh Prinsip IT Governance untuk memberikan gambaran kepada para pemimpin:
1. Desain aktif governance
Patching terhadap masalah yang timbul merupakan taktik defensif untuk membatasi peluang dampak strategis penerapan IT. Karen a manajemen harus aktif merancang IT Governance untuk mencapai tujuan. Merancang IT Governance secara aktif harus melibatkan para eksekutif senior yang memimpin dan dukungannya terhadap proses.
2. Mengetahui kapan harus mendesain ulang
Meninjau kembali seluruh struktur governance. Harus semua individu mempelajari peran dan struktur hubungan yang baru. Tetapi hal ini membutuhkan waktu.
3. Melibatkan para manajer senior
Manajer senior lain juga harus berpatisipasi dalam komite, proses persetujuan, dan penilaian kinerja.
4. Membuat pilihan
IT Governance tidak mungkin diciptakan untuk dapat memenuhi setiap tujuan, tetapi governance dapat dan harus menyemproti tujuan yang saling bertentangan dan mencari titik temunya.
5. Memperjelas proses penanganan pengecualian
Dalam IT, pengecualian artinya menantang status quo, khususnya arsitektur IT dan infrastruktur. Beberapa permintaan bersifat pengecualian, dan tidak sesuai prosedur. Namun sebagian besar dari hasrat yang tinggi untuk memenuhi kebutuhan bisnis. Dan dalam perubahan ke arsitektur IT bisa bermanfaat bagi seluruh perusahaan.
6. Memberikan Insentif ynag tepat
IT Governance kurang efektif bila insentif dan sistem penghargaan yang diberikan tidak selaras dengan tujuan organisasi. IT Governance dirancang untuk mendorong sinergi antar unit bisnis otonomi atau beberapa kombinasi, insentif dari eksekutif juga harus selaras. Jika IT Governance telah dirancang dengan baik, namun tidak seefektif seperti yang diharapkan, salah satu penyebabnya adalah insentif yang tidak tepat.
7. Tetapkan kepemilikan dan akuntabilitas untuk IT Governance
IT Governance harus memiliki ownership dan penanggung jawab. Dewan direktur dan bertanggung jawab atas kinerja IT Governance dengan beberapa sistem pengukuran keberhasilan yang jelas.
8. Desain Governance pada berbagai tingkat organisasi
Organisasi dengan fungsi IT Tterpisah di divisi, unit bisnis, atau geografis tetapi tetap dapat terhubung dengan lapisan IT Governance.
9. Menyediakan transparasi dan pendidikan
Organisasi yang lebih transparasi dalam proses governance, akan semakin percaya diri dalam governance.
10. Melaksanakan mekanisme umum pada enam kunci aset IT Governance
Menciptakan sinergi dengan mempertimbangkan beberapa aset, yaitu:
1. Sumber daya manusia
2. Manusia
3. Keuangan
4. Fisik
5. Intelektual property
6. Informasi dan infrastruktur, dan
7. keterhubungan
Langganan:
Postingan (Atom)